Senin, 14 Februari 2022

Bagaimana Membangun Citra dan Reputasi Universitas

Haloo travel's kalo minggu lalu kita bahas cara meningkatkan pengunjung pariwisata melalui videogram pada minggu ini kita akan membahas cara membangun Citra dan Reputasi Universitas. menarik banget yaa, yuk langsung disimak

Dalam dunia bisnis, branding atau merek akan membantu konsumen dalam memilih produk, meskipun produk tersebut tidak jauh berbeda dengan produk lain tetapi produk tersebut berasal dari perusahaan dengan merek yang tinggi. Begitu juga dengan dunia kampus, mahasiswa akan lebih memilih universitas dengan brand image yang tinggi, dibandingkan universitas dengan brand image yang lebih rendah, meskipun program yang ditawarkan sama.

Branding dari London Business School, misalnya, dapat menarik biaya 5 kali lebih banyak daripada institusi lain dengan peringkat lebih rendah meskipun memiliki kurikulum serupa. Usia universitas di Eropa secara statistik dapat dikaitkan dengan keunggulan penelitian yang berarti bahwa daya tarik staf yang memiliki reputasi baik dipengaruhi oleh branding yang ditunjukkan oleh usia institusi dan gaya bangunan.

Perbedaan yang signifikan antara perguruan tinggi dan perusahaan) terletak pada kegiatan dimana perusahaan mengarahkan kegiatannya untuk kepuasan pemegang saham dan memperoleh keuntungan, sedangkan perguruan tinggi tidak memiliki kegiatan yang jelas. Ambiguitas ini disebabkan oleh kenyataan bahwa perguruan tinggi sangat bergantung pada dana negara sehingga berbagai aspek kegiatannya harus sejalan dengan kebijakan pemerintah.

Perguruan tinggi seperti halnya perusahaan memiliki berbagai fakultas atau jurusan yang dapat dimanfaatkan untuk menarik pangsa pasar, sehingga pangsa pasar ini merupakan pesaing reputasi antar perguruan tinggi. Citra dan reputasi universitas tidak ditentukan oleh lokasi dan usia institusi, meskipun diakui dipengaruhi oleh keduanya, misalnya London School of Economics (LSE) tidak terletak di lokasi yang strategis di London dan gedungnya. memang tidak menarik, tetapi jika dikaitkan dengan kinerja jangka panjang, ternyata LSE memiliki reputasi dan citra yang mengesankan dan didasarkan pada prestasi akademik dan kontribusi intelektual dalam bentuk ide-ide sosial dan politik.

Pertanyaannya adalah strategi apa yang harus dijalankan universitas untuk membangun citra dan reputasinya?

Pertama, humas seperti humas memainkan peran yang sangat penting dalam promosi universitas jika reputasi universitas adalah aset utama. Dibutuhkan strategi dan keterampilan manajemen dalam melakukan promosi yang dapat menggunakan TV, radio, surat kabar, website, dan media sosial.

Kedua, strategi lain yang dapat digunakan adalah melalui kegiatan open house dengan mengundang pelanggan beserta undangan ke media massa serta strategi lainnya melalui pembentukan opini yang dirancang untuk memperkuat dan memperluas citra akademik.

Ketiga, perguruan tinggi juga dapat memanfaatkan art center, theater, science park, conference center, sebagai upaya horizontal branding untuk secara kuat mengaitkan institusi dengan aspek nonakademik dalam rangka promosi.

Keempat, strategi lain terkait dengan penampilan luar universitas dengan meningkatkan citra visual universitas, sehingga universitas tidak terlihat kumuh.

Kelima, keberadaan “kampus menarik yang terawat” juga dapat dijadikan nilai jual yang penting bagi pelanggan eksternal, sehingga dapat memberikan keyakinan bahwa universitas dikelola dengan baik sehingga dapat menjadi kebanggaan pelanggan.

Keenam, kampus juga harus memiliki staf yang membantu, positif, dan ramah serta memiliki semangat dan prinsip pemasaran yang tinggi dengan sukses sehingga dapat menentukan bagaimana pelanggan memandang organisasi (=baca universitas).

Ketujuh, universitas tidak memiliki penjualan langsung seperti organisasi komersial, tetapi dengan cara yang sama universitas dapat melayani pelanggan baru dengan menunjukkan gedung fakultas, kantin, laboratorium mana, bagaimana area parkir dikelola, bagaimana menangani barang pelanggan yang hilang, dan sebagainya.

Ingat, Universitas dengan reputasi dan citra eksternal yang kuat akan membawa manfaat internal yang signifikan. Upaya menghabiskan banyak uang untuk membangun reputasi atau citra merek tanpa substansi pendukung mungkin tidak efektif secara eksternal dalam jangka panjang dan akan menimbulkan skeptisisme dan kurangnya kepercayaan diri secara internal, tetapi universitas yang berhasil berinvestasi dalam membangun reputasi publik dapat memperkuat posisinya secara internal dan eksternal.


Sumber : 

https://www.academic-life.net/

https://medium.com/@dedipurwana/how-to-build-image-and-reputation-of-university-eed90d01b823

Selasa, 08 Februari 2022

Meningkatkan kualitas videogram bidang pariwisata menggunakan Digital Marketing

 

Hallo travel’s, gimana jalan-jalan keliling jakarta pusat versi low bugetnya kemarin seru ga niih? Seru dong ya pastinya. Tapi sayang banget nih kalo cuman jalan-jalan tanpa bikin dokumentasi, apalagi sekarang banyak banget video singkat tentang perjalanan yang lagi trend. Apalagi sekarang corona mulai naik lagi dan mulai juga dilakukan PPKM level 3 membuat banyak masyarakat tidak bisa keluar rumah seperti kamu kemarin, dari hal menyedihkan ini bisa kamu ambil sebagai peluang untuk membuat konten jalan-jalan karena akan ditonton oleh masyarakat yang berkerja dan bersekolah dari rumah saja. Nah kali ini aku bakal share bagaimana kamu meningkatkan konten pariwisata menggunakan digital marketing. Yuk kita simak bareng-bareng!

Dalam meningkatkan pengunjung pada konten pariwisata, kita bisa menggunakan konsep SOSTAC Marketing Diagram. SOSTAC terdiri dari Situation analysis, Objectivites, Strategy, Tactic, Action, dan Control. Situation analysis adalah mengenali posisi kita dimana, contohnya kita bisa lihat pengikut instagram atau tiktok kita awalnya berapa dan siapa kita apakah kita mempunyai personal branding yang mendukung atau tidak. Lebih dalam lagi, kita bisa menggunakan analisis SWOT. Pada SWOT ini kita menganalisis kekuatan, kekurangan, peluang dan ancaman. Contohnya kekuatan kamu adalah suka dokumentasi tapi kekurangan kamu kurang lancar dalam aplikasi edit video namun, peluang pembuat konten jalan-jalan sangat terbuka lebar dan disatu sisi membuat ancaman pembuat video yang sama juga besar. Setalh mengetahui posisi kita dimana, ini saatnya merancang  tujuan atau impian yang akan kita raih, semisalnya kamu mau punya pengikut instagram 10 juta maka tujuan tersebut dijadikan dasar untuk selalu konsisten belajar dan konsisteen membuat konten. Serta menjadi tolak ukur apakah tujuan kita dapat tercapai dikemudian hari.

Ketika tujuan sudah terbentuk sekarang kita mulai menyusun strategi untuk meraih cita-cita kita. Ditahap strategi kita bisa menganalisis Segmentasi dengan memperhatikan pasar konten pariwisata yang ramai dikunjungi atau disukai seperti apa. Lalu masuk ke Targeting, yaitu menargetkan apakah video kita akan ditonton oleh ibu-ibu, remaja, atau milenials. Di targeting juga kita bisa memikirkan bagaimana video ita mempunyai ciri khas yang berbeda dan belum ada yang memakainya. Ditahap strategi kita harus memposisikan video (positioning) yang berkualitas, contoh awalnya membuat video yang tidak blur.

Selesei  membuat strategi selanjutnya membuat taktik yang lebih jelas dan dapat diukur keberhasilannya. Jika tadi pada segmentasi kita mengamati konten yang viral, pada taktik kita menerapkan konsep ATM “Amati Tiru Modifikasi” dimana kita membuat video yang sama dengan tujuan pembelajaran awal, setelah itu melakukan modifikasi agar tidak terlihat sama. Pada targeting contohnya kita menargetkan milineals, kita membuat taktik dengan menggunakan lagu-lagu yang sedang viral pada konten kita. Taktik terakhir untuk membuat video yang tidak goyang adalah konsisten belajar setiap hari dengan begitu kualitas kita dari  waktu ke waktu akan meningkat.

Taktik sudah ada saatnya kita action, dalam pelaksanaan terkadang tidak sesuai dengan ekspetasi dan rencana. Kadang kita malas, tidak ada uang atau teman untuk jalan-jalan, juga pandemi yang menghambat pergerakan kita. Tapi hal itu harus tetap kita lalui untuk menggapai tujuan yang sudah kita buat. Untuk menangagi permasalahan tersebut dapat kita atur kapan kita jala-jalan, kapan kita menggungah video baru dan juga kapankita harus menambah skill pada bidang video aatau fotografi Selanjutnya kita masuk ke tapa Control, pada tahap ini kita melakukan evaluasi apakah tujuan kita sudah tercapai atau belum. Mengevaluasi rencana dapat dilakukan dengan baik atau tidak.

Baik tercapai atau tidak ujuan kita, harus melakukan siklus SOSTAC dari awal lagi. Ketika sudah terpacai, harus membuat target dan memperluas jangkauan video serta mempelajari aplikasi atau bermain ke aplikasi lain. Namun apabila belum tercapai, harus mengetahui apa yang menyebabkan belum tercapinya tujuan tersebut serta memperbaiki kenali.

 

Konsep SOSTAC Marketing Diagram dapat digunakan oleh pelaku usaha dibidang pariwisata karena pada Digital Marketing mempunyai banyak keuntungan. Berdasarkan data januari 2020 dari jumlah penduduk di Indonesia sebesar 271,1 juta sebesar 160an juta menggunakan sosial media. Hal ini dapat menjadi peluang besar bagi pelaku usaha untuk mengurangi biaya iklan di billboard atau brosur, hanya dengan menggunakan video perjalanan yang dibuat konten kreator bisa mendaptkan iklan secara gratis tentunya sangat efesien dan efektif. Di era pandemi ini dari bangun tidur hingga tidur kembali kita menggunakan handphone lebih dari 8 jam 30 menit, setiap insan berusaha menerima perubahan yang terjadi. Menurut teori Darwin, sebenarnya manusia berhasil dan sukses adalah bukan orang-orang yang paling kuat bukan juga yang paling besar namun yang paling bisa beradtasi terhadap perubahan.

Begitupula pada dunia pariwisata harus belajar menerima perubahan dan memanfaatkan hal tersebut menjadi hal yang postif juga menguntungkan. Contoh tempat pariwisata yang bisa menerima perubahan adalah museum satria mandala, pada saat ini memberikan kain dan keranjang makanan untuk menarik pengunjung untuk piknik murah. Karena terobosan tersebut banyak masyarakat yang membuat video perjalanan ke Satria mandala, tentunya membuat museum tidak perlu iklan yang mahal.

Penerapan Sostac pada pengusaha bidang pariwisata, pertama bisa dilakukan berada di posisi mana pengusaha tersebut. Selanjutnya membuat tujuan seperti mencapai omset sebesar 50 juta pada tahun depan. Berikutnya membuat strategi seperti memaksimalkan penggunaan media sosial, dilanjutkan pada tahap taktik lebih jelas ingin menggunakan aplikasi edit dan platfrom berbagi video yang sedag  trend. Setelah itu melaksanakan taktik-taktiknya dengan sepenuh hati. Terakhir melakukan control untuk mengevaluasi apakah digital marketing berhasil dilakukan atau tidak.

 

Mungkin segitu dulu share  hari ini, semoga dapat membantu kamu unuk berkarir di bidang videografi atau buat kamu yang mempunyai bisnis pariwisata. Sampai jumpa di blog selanjutnya!

Menyusun Rencana Bisnis Pariwisata

Halloo travel's apa kabarnya nih? semoga selalu sehat dan lancar rezekinya yaa. Pada minggu ini mimin akan bahas topik yang seru banget ...